hatimu,
berjejak menangkap
gelisah di beribu gunung
setelah kata pertama
meletus
engkau jelma
pengembara dalam lautan sunyi
berlayar di sekujur hasrat
engkau jelma
pengembara kesunyian
telaten merawat sepi yang bertahta di segala imaji
ombakmu,
seliar debur pengantin,
di setiap simpang
kata
dalam puja puji
gadis bermata sendu
hatimu,
sebilah pisau tajam
siap sejak waktu bermula
mengiris pekatnya
malam,
di ujung malam
sebelum tahajud lepas,
sajadahmu basah
jadi bendungan
air mata….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar