Selasa, 08 November 2011

Nikmatnya Letih

Nikmatnya letih dan tertidur.....
Simpan sejenak dalam laci meja segala cita-cita besar, target super raksasa tentang proyeksi masa depan anda. Mari resapi betapa letih ternyata punya rasa nikmat yang lain daripada apapun. 
Melihat buruh pikul pelabuhan, seusai menjadikan punggungnya sebagai alas berpuluh-puluh karung, ia jadi 'tercerabut' sementara dengan kontrol atas dunia sekitar. Ia tertidur oleh kantuk yang memberat, kantuk yang hadir akibat letih, yang otomatis datang sebagai 'hadiah' seusai kerja pikul saban hari. 
Kita mungkin menebak betapa sanggupnya buruh pikul ini tidur rebahkan badan di lantai ruang tunggu pelabuhan dengan bau pesing kloset memenuhi udara, orang entah siapa lalu lalang tak henti, aneka bunyi sahut-sahutan pengumuman terminal, suara dari kapal dan orang bercakap seperti ribuan lebah. Namun buruh kita telah takluk oleh letih yang hadir sebagai anugerah dari Tuhan, letih yang membuatnya tak butuh alprazolam untuk menyelami indahnya nikmat tidur yang pulas. Bersukurlah sang buruh, tak mengidap gangguan tidur dan beraneka 'keanehan' psikologis seperti sulit tidur, cemas dan paranoid dengan sekitar, yang tak jarang mendera orang-orang kaya dan punya kekuasaan bertumpuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar