Jumat, 25 November 2011

Cermati Slip Belanjaan Anda

cermati sekali lagi
Ini pengalaman pribadi. kemarin, saat berbelanja di salah satu minimarket yang punya nama, jaringannya luas. Kejadian ini sebetulnya adalah kali ketiga saya alami, entah itu karena keteledoran, kesengajaan atau karena apa. Saya beli tiga buah produk, dalam hitungan kasar, jumlah harga yang harus dibayar adalah sekian rupiah, namun saat berada di depan teller, kasirnya menyebut nominal rupiah lebih besar. Layar kecil yang menampilkan jumlah rupiah tidak berfungsi (atau mungkin sengaja dimatikan ya?..,entahlah).
Saya merogoh dompet. Lunas sudah. Tapi kurang puas saja, ini meremehkan kemampuan berhitungku (hehe...), apalagi kasir tak menyerahkan slip harga, setelah menunggu sekian menit saya meminta slip tersebut, walhasil terbukti, bahwa si kasir menaikkan harga hinga 25 %. 
Betapa strategi iklan dan pemasaran perusahaan akan hancur berkeping-keping di tangan kasir yang lalai, ia ujung tombak pelayanan, merugikan konsumen berarti kalah, mestinya begitu jika ingin berjaya.
sebab begitu beda tulisan tertera dengan nominal yang disebutkan tadi. Bukan baru kali ini saya mengalami hal serupa, sebagian kawan yang juga berbelanja di minimarket yang sama, ternyata mereka pun pernah mengalami kejadian serupa. Jadi untuk anda, tak ada ruginya bila mencermati ulang daftar slip pembayaran dan berhati-hatilah pada 'oknum' kasir yang tak menyerahkan slip tsb.
Atau bolehlah, anggap saja itu sebagai sedekah..hehe

Rabu, 09 November 2011

Subuh

Perubahan, dimulai subuh hari. kala terjaga, sebelum beraktifitas, ada jeda sekian detik tuk berpikir tentang rencana sehari penuh. di situ konklusi keputusan dan tindakan dalam 24 jam ke depan. makna, mengalir deraslah segenap energi kreatif demi engkau yang baru, lebih baik dari kemarin...

Selasa, 08 November 2011

Bahagia

jangan cari bahagia
segenggam nuansa yang gelisahkan jiwamu

kawanku, seorang tukang becak
setiap napasnya, bahagia
antar penumpang
otot betis dipompa hingga nyaris pecah,
atau juga tatkala peroleh orderan,
renovasi kloset tetangga,
ia bahagia,
sebab betisnya hidupi setiap aliran darah yang berdenyut,
sebab ia bukan sarjana
dan bebas bergumul dengan septik tank
tanpa perlu lelah pikir, tersandera omongan orang
yang sejatinya tak pernah ada...

bahagia, katanya,
bila asap rokok masih singgah di paru,
kepul tebal-tebal
sembari terantuk pada masa muda
ingatan di pulau-pulau
bersama kekasih yang silih berganti...

karya anak bangsa

Mari membayangkan ketika membuka mr.google dan memasukkan kata tertentu atau mencari topik dalam jelajah ilmu pengetahuan terkini, kita disuguhi oleh tak berhingga referensi berbahasa Indonesia, penelitian yang dilakukan terus menerus oleh putra putri bangsa, aneka download buku ajar gratis berbahasa Indonesia yang ditulis orang Indonesia asli, beragam jurnal ilmiah, contoh, diagram, rumus, teori dan sebagainya yang berasal dari karya anak bangsa, yang membuat kita bangga  bahagia, dan bisa belajar banyak. Kapan ya?

Juang

Berjuang dari nol untuk mewujudkan Impian jadi nyata memang indah. Semoga Terwujud, amien...!

Nikmatnya Letih

Nikmatnya letih dan tertidur.....
Simpan sejenak dalam laci meja segala cita-cita besar, target super raksasa tentang proyeksi masa depan anda. Mari resapi betapa letih ternyata punya rasa nikmat yang lain daripada apapun. 
Melihat buruh pikul pelabuhan, seusai menjadikan punggungnya sebagai alas berpuluh-puluh karung, ia jadi 'tercerabut' sementara dengan kontrol atas dunia sekitar. Ia tertidur oleh kantuk yang memberat, kantuk yang hadir akibat letih, yang otomatis datang sebagai 'hadiah' seusai kerja pikul saban hari. 
Kita mungkin menebak betapa sanggupnya buruh pikul ini tidur rebahkan badan di lantai ruang tunggu pelabuhan dengan bau pesing kloset memenuhi udara, orang entah siapa lalu lalang tak henti, aneka bunyi sahut-sahutan pengumuman terminal, suara dari kapal dan orang bercakap seperti ribuan lebah. Namun buruh kita telah takluk oleh letih yang hadir sebagai anugerah dari Tuhan, letih yang membuatnya tak butuh alprazolam untuk menyelami indahnya nikmat tidur yang pulas. Bersukurlah sang buruh, tak mengidap gangguan tidur dan beraneka 'keanehan' psikologis seperti sulit tidur, cemas dan paranoid dengan sekitar, yang tak jarang mendera orang-orang kaya dan punya kekuasaan bertumpuk.

Kamis, 03 November 2011

Janji

sebab malam
selalu tak berangan-angan
tak berniat pekat

ia sebait waktu yang patuh
lurus tak melenceng segeser pun

keringat membulir padi
pada doa-doa meruap
sebagai harapan di tangkai cinta



aku menggenggam janji
pada ibu
pada engkau
memeram kasih bagiku

apapun,
janji ini menagih janji
betapa aku masih lelaki
setidaknya bagimu....
                                              (malam, sebelum belajar untuk besok)

Selasa, 01 November 2011

Matinya Pasar tradisional

kemarin berbincang dengan seorang sahabat, pemerhati pasar tradisional, dia mengkhawatirkan ekspansi berlebihan dari minimarket bermodal besar yang menembus masuk ke tengah pemukiman warga. Praktek bisnis seperti ini niscaya akan mematikan usaha kecil termasuk di dalamnya pedagang kecil di pasar tradisional. Masalah tersebut hendaknya diamati secara menyeluruh, bahwa fenomena demikian bukan saja berlangsung karena gelora bisnis pengusaha bermodal kuat namun juga terdapat sejumlah faktor pendorong yang memudahkan minimarket masuk dengan begitu gampangnya. Dari sisi konsumen yang kian menuntut kepraktisan, kebersihan dan kenyamanan dalam berbelanja telah dimanfaatkan oleh minimarket dengan konsep belanja yang menghargai 'privasi', beda dengan pasar tradisional yang belum bisa mereparasi dirinya sesuai tuntutan gaya hidup konsumen. selain itu nampak terlihat bahwa pedagang pasar tradisional tidak bersatu untuk menahan laju minimarket dengan berbagai pilihan langkah yang semestinya ditempuh...