Kamis, 10 Januari 2013

perempuan pemikul keringat

perempuan memikul sekantung keringat
telah berpuluh ratus dijunjung di puncak kepala
setiap pagi, keringat keringat disetor ke majikan
taburi mesin, engsel pintu, langit langit cahaya
jadi pelumas, pendingin, penerang
di sini,
air dari kelopakmu tak boleh tetes apalagi tumpah
ubah alurnya, agar hanya keringat, yang mengalir
air dari kelopakmu harus hadir, tumbuh, bernama keringat
di sini,
air mata ialah berikat ikat jarum halus,
perih tertancap di hati, lambung dan ususmu
pagi tadi,
aku berjumpa barisan perempuan pemikul keringat
datang menemui majikannya
belilah keringatku ini ujarnya..
dengan nada setengah memaksa
mereka berderet dalam seragam kerja, model rambut sejenis dan kata kata yang berbunyi sama
lewat ruas mata, aku hirup suasana
keringat menguap sebagai matahari
sebagai mata hati
hanya di sini...
(purwakarta, 10/01/2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar