Senin, 10 Oktober 2011

Tokoh tanpa Baliho ?

Menjelang suksesi kepala daerah atau pemilihan anggota dpr, sudut-sudut kota jadi kehilangan keindahannya, pojok kota yang strategis niscaya dijejali segala rupa foto dan slogan bujuk rayu para calon. Betapa seksi imajinasi seperti ini, bahwa ke depan, setiap anak bangsa yang berhasrat maju sebagai kandidat apapun, tak perlu lagi memajang foto, slogan dan sejenisnya. Karena pemilih memilih bukti sebagai saksi, calon hendaknya beri bukti justru sebelum mereka terpilih. Calon yang giat bekerja di dalam gejolak persoalan rakyat, berada di tengah pusaran jerit orang kecil, hari demi hari.

Bila ia aktivis pemuda, bilakah berbuat tanpa perlu mendorong-dorong baliho berisi kiprahnya; biarlah kabar kebaikan dan energi positif dari kerja baiknya selama ini tersebar dari mulut ke mulut saja. Bila dia adalah pengusaha, bilakah menjadi pengusaha jujur kreatif, bermanfaat bagi banyak orang. Bila dia adalah aparat keamanan, jadilah dirindukan dengan kerja nyata. Bila dia tenaga medis, berbuatlah yang maksimal dalam pelayanan pada rakyat. Baliho dalam cara lihat yang berbeda boleh ditengarai menjadi isyarat bahwa kita sebetulnya belum berbuat apa-apa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar